Subyektivisme
Pengetahuan dipahami sebagai keyakinan yang dianut oleh individu
Pendukung pandangan ini adalah:
• Aristoteles, Plato, Rene Descartes
• Kaum Solipsisme (solo ipse)
• Kaum Realisme Epistemologis
• Kaum Idealisme Epistemologis
Ciri-ciri pendekatan Subyektivisme:
a. Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus (semacam kepercayaan yang istimewa),misalnya sejarah, kepercayaan-kepercayaan yang lain, dst.
b. Pengalaman subyektif (kokoh terjamin) sebagai titik tolak pengetahuan dari data indrawi (intuisi) diri sendiri.
c. Prinsip subyektif tentang alasan cukup, karena pengalaman bersifat personal, benar secara pasti dan meyakinkan karena berlaku sebagai pengetahuan langsung dari diri subyek.
Realisme Epistemologis: berpendapat bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan “apa yg lain” dari diri saya.
Idealisme Epistemologis: berpendapat bahwa setiap tindakan mengetahui berakhir di dalam suatu ide, yang merupakan suatu peristiwa subyektif murni.
Obyektivisme
Suatu pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia – dari soal yang sederhana sampai teori yang kompleks – mempunyai sifat dan ciri yang melampaui (di luar) keyakinan dan kesadaran individu (pengamat).
Pengetahuan diperlakukan sebagai sesuatu yang berada diluar ketimbang di dalam pikiran manusia.
Pendukung pandangan ini adalah: Popper, Latatos dan Marx
Ada 3 pandangan dasar Objektivisme:
1.Kebenaran itu independen terlepas dari pandang subjektif,
2.Kebenaran itu datang dari bukti faktual,
3.Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi.
Obyek itu bersifat “umum” dalam arti bahwa obyek yang sama dapat dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak terbatas.
Obyek-obyek itu bersifat permanen, baik untuk dipersepsikan atau pun tidak.
KONFIRMASI, INFERENSI & KONSTRUKSI TEORI
Konfirmasi
Berhubungan dengan filsafat ilmu, maka fungsi ilmu pengetahuan adalah menjelaskan, menegaskan, memperkuat apa yang didapat dari kenyataan/fakta. Sifatnya lebih interpretatif dan memberi makna tentang sesuatu.
Terbagi menjadi 2 : Kuantitatif dan Kualitatif
Konfirmasi berupaya mencari hubungan yg normatif antara hipotesis (kesimpulan sementara) yg sudah diambil dengan fakta-fakta (evidensi).
3 Jenis konfirmasi :
a. Decision theory
b. Estimation theory
c. Reliability theory
Inferensi
Suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi (keputusan).
Proses penarikan konklusi dapat dilakukan dengan 2 cara : deduktif dan induktif
Inferensi deduktif dibagi menjadi 2 :
a. Inferensi Langsung
Penarikan kesimpulan (konklusi) hanya dari sebuah premis (pernyataan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas daripada premisnya.
b. Inferensi Tidak Langsung (Silogistik)
Penarikan kesimpulan (konklusi) dengan menggunakan dua premis. Premis-premis merupakan proposisi-proposisi yang digunakan untuk membuat konklusi. Proposisi-proposisi yang menjadi premis-premis dalam suatu silogisme disebut antesendens, sedangkan proposisi yang menjadi konklusi disebut konsekuens.
HUKUM INFERENSI:
1.Kalau premis-premis benar, maka kesimpulan benar.
2.Kalau premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, dapat kebetulan benar.
3.Bila kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.
4.Bila kesimpulan benar, maka premis-premisnya dapat benar, tetapi dapat juga salah.
Konstruksi Teori
Teori adalah model/kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami/sosial tertentu.
Dua Kutub arti Teori :
Kutub 1: Teori sebagai hukum eksperimental.
Kutub 2: Teori sebagai hukum yang berkualitas normal
Pengelompokan perkembangan ilmu pengetahuan dalam 3 periode:
(1) Animisme: fase percaya pada mitos.
(2) Ilmu empiris: tolok ukur ilmu paling sederhana adalah (a) pengalaman. (b) klasifikasi: prosedur paling dasar untuk mengubah data. (c) penemuan hubungan-hubungan, (d) perkiraan kebenaran.
(3) Ilmu teoretis:gejala yang ditemukan dalam ilmu empiris diterangkan dengan kerangka pemikiran
3 Model Konstruksi Teori :
a.Model korespondensi: kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain.
b.Model koherensi: sesuatu dipandang benar bila sesuai dengan moral tertentu. Mementingkan kesesuaian antara kebenaran obyektif –rasional universal dan kebenaran moral/ nilai. Model ini digunakan dalam pendekatan fenomenologis.
c.Model paradigmatis: Konsep kebenaran ditata menurut pola hubungan yang beragam, menyederhanakan yang kompleks.
Aliran dalam Konstruksi Teori :
a.Reduksionisme: teori itu suatu pernyataan yang abstrak, tidak dapat diamati secara empiris, dan tidak dapat diuji langsung.
b.Instrumentalisme: teori adalah instrumen bagi pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
c.Realisme: teori dianggap benar bila real, secara substantif ada, bukan fiktif.
LOGIKA
Berasal dari bahasa Yunani "logikos" yang berarti sesuatu yang diungkapkan / diutarakan lewat bahasa
Merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, dan membahas asas-asas /aturan formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
Objek Logika ada 2 :
a. Objek Material : manusia itu sendiri
b. Objek Formal : kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
Manfaat belajar Logika :
1.Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
2.Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak.
3.Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
4.Menambah kecerdasan berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam menarik kesimpulan.
Macam-macam Logika :
a. Logika kodrati
b. Logika Ilmiah
LOGIKA FORMAL
•Logika yang berbicara tentang kebenaran bentuk
•Logika formal disebut juga logika minor.
•Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran bentuk, bila konklusinya kita tarik secara logis dari premis atau titik pangkalnya dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam argumentasi tersebut.
•Yang harus diperhatikan di situ ialah penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi premis atau dasar penyimpulan.
•Kalau susunan premis tidak dapat dijadikan pangkal/dasar untuk menarik kesimpulan yang logis.
LOGIKA MATERIAL/ ISI
•Logika yang membahas tentang kebenaran isi.
•Logika material disebut logika mayor.
•Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran isi apabila pernyataan-pernyataan yang membentuk argumen tersebut sesuai dengan kenyataan.
LOGIKA INDUKTIF DAN DEDUKTIF
LOGIKA INDUKTIF
Logika/Penalaran induktif adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu
Penalaran induksi yang tepat akan punya premis-premis benar tapi kesimpulan salah, karena argumentasi penalaran induktif tidak membuktikan kesimpulan benar. Premis hanya menetapkan kesimpulan berisi suatu kemungkinan.
Tiga ciri penalaran induktif:
1) Premis penalaran induktif =proposisi empiris yang ditangkap indera,
2) Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis.
3) Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional=probabilitas.
Generalisasi Induktif : Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dengan sifat tertentu untuk menarik kesimpulan tentang semua.
Analogi Induktif : Proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus yang lain yang punya sifat esensial yang sama.
LOGIKA DEDUKTIF
Merupakan suatu proses tertentu dalam proses itu akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih ‘khusus’ dari pengetahuan yang lebih ‘ umum’ . yang lebih khusus itu sudah termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum.
FAKTOR PROBABILITAS
Tinggi rendahnya probabilitas konklusi induktif dipengaruhi oleh :
(1) faktor fakta: ‘makin besar jumlah fakta yg dijadikan dasar penalaran induktif, akan makin tinggi probabilitas konklusi dan sebaliknya’.
(2) faktor analogi: ‘semakin besar jumlah faktor analogi dlm premis, makin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya.’
(3) faktor disanalogi: ‘makin besar faktor disanalogi di dlm premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya’.
(4) faktor luas konklusi: ‘semakin luas konklusi, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya’.
KESESATAN ANALOGI / GENERALISASI
Kesesatan penalaran induktif yang terpenting adalah:
•Tergesagesa: cepat menarik kesimpulan dari beberapa fakta.
•Faktor ceroboh: cepat tarik kesimpulan tanpa memperhatikan soal kondisi lingkungan, mis. Semua wanita Jawa itu lembut.
•Prasangka: memberi penilaian tanpa melihat fakta lain yang tidak cocok, mis. Semua org Batak bicara keras dan tak sabar.
Untuk menghindarinya: membangun sikap kritis, terbuka pada koreksi dan kritik dari orang lain.
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
•Prinsip umum: suatu peristiwa disebabkan oleh sesuatu. Terkandung makna bahwa yang satu (sebab) mendahului yang lain (akibat). Tapi tidak semua yang mendahului sesuatu menjadi sebab bagi yang lain.
•Hubungan sebab akibat = hubungan yang intrinsik, artinya hubungan sedemikan rupa sehingga kalau yang satu ada/tidak ada, maka yang lain juga pasti ada/tidak ada.
•Tiga pola hubungan sebab akibat:
1) dari sebab ke akibat,
2) dari akibat ke sebab,
3) dari akibat ke akibat.
Sumber : Slide Presentasi Filsafat 19 September 2014; diunduh pada tanggal 19 September 2014 dengan perubahan.
LOGIKA
Berasal dari bahasa Yunani "logikos" yang berarti sesuatu yang diungkapkan / diutarakan lewat bahasa
Merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, dan membahas asas-asas /aturan formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
Objek Logika ada 2 :
a. Objek Material : manusia itu sendiri
b. Objek Formal : kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
Manfaat belajar Logika :
1.Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
2.Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak.
3.Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
4.Menambah kecerdasan berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam menarik kesimpulan.
Macam-macam Logika :
a. Logika kodrati
b. Logika Ilmiah
LOGIKA FORMAL
•Logika yang berbicara tentang kebenaran bentuk
•Logika formal disebut juga logika minor.
•Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran bentuk, bila konklusinya kita tarik secara logis dari premis atau titik pangkalnya dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam argumentasi tersebut.
•Yang harus diperhatikan di situ ialah penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi premis atau dasar penyimpulan.
•Kalau susunan premis tidak dapat dijadikan pangkal/dasar untuk menarik kesimpulan yang logis.
LOGIKA MATERIAL/ ISI
•Logika yang membahas tentang kebenaran isi.
•Logika material disebut logika mayor.
•Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran isi apabila pernyataan-pernyataan yang membentuk argumen tersebut sesuai dengan kenyataan.
LOGIKA INDUKTIF DAN DEDUKTIF
LOGIKA INDUKTIF
Logika/Penalaran induktif adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu
Penalaran induksi yang tepat akan punya premis-premis benar tapi kesimpulan salah, karena argumentasi penalaran induktif tidak membuktikan kesimpulan benar. Premis hanya menetapkan kesimpulan berisi suatu kemungkinan.
Tiga ciri penalaran induktif:
1) Premis penalaran induktif =proposisi empiris yang ditangkap indera,
2) Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis.
3) Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional=probabilitas.
Generalisasi Induktif : Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dengan sifat tertentu untuk menarik kesimpulan tentang semua.
Analogi Induktif : Proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus yang lain yang punya sifat esensial yang sama.
LOGIKA DEDUKTIF
Merupakan suatu proses tertentu dalam proses itu akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih ‘khusus’ dari pengetahuan yang lebih ‘ umum’ . yang lebih khusus itu sudah termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum.
FAKTOR PROBABILITAS
Tinggi rendahnya probabilitas konklusi induktif dipengaruhi oleh :
(1) faktor fakta: ‘makin besar jumlah fakta yg dijadikan dasar penalaran induktif, akan makin tinggi probabilitas konklusi dan sebaliknya’.
(2) faktor analogi: ‘semakin besar jumlah faktor analogi dlm premis, makin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya.’
(3) faktor disanalogi: ‘makin besar faktor disanalogi di dlm premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya’.
(4) faktor luas konklusi: ‘semakin luas konklusi, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya’.
KESESATAN ANALOGI / GENERALISASI
Kesesatan penalaran induktif yang terpenting adalah:
•Tergesagesa: cepat menarik kesimpulan dari beberapa fakta.
•Faktor ceroboh: cepat tarik kesimpulan tanpa memperhatikan soal kondisi lingkungan, mis. Semua wanita Jawa itu lembut.
•Prasangka: memberi penilaian tanpa melihat fakta lain yang tidak cocok, mis. Semua org Batak bicara keras dan tak sabar.
Untuk menghindarinya: membangun sikap kritis, terbuka pada koreksi dan kritik dari orang lain.
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
•Prinsip umum: suatu peristiwa disebabkan oleh sesuatu. Terkandung makna bahwa yang satu (sebab) mendahului yang lain (akibat). Tapi tidak semua yang mendahului sesuatu menjadi sebab bagi yang lain.
•Hubungan sebab akibat = hubungan yang intrinsik, artinya hubungan sedemikan rupa sehingga kalau yang satu ada/tidak ada, maka yang lain juga pasti ada/tidak ada.
•Tiga pola hubungan sebab akibat:
1) dari sebab ke akibat,
2) dari akibat ke sebab,
3) dari akibat ke akibat.
Sumber : Slide Presentasi Filsafat 19 September 2014; diunduh pada tanggal 19 September 2014 dengan perubahan.
Blog dan isinya sudah bagus banget, nilai 95 deh.
BalasHapusTapi kalo boleh saran, menurut saya sih ukuran fontnya dibesarin dikit biar lebih sempurna.
Terimakasih :)
background sama tulisannya nabrak mas,
BalasHapustapi makasih ya infonya bermanfaat, hehehee
bagus rey.. :) lengkap.. kasih nilai 88 ya..
BalasHapusinfonya bermanfaat.. lengkap juga.. 88 ya :)
BalasHapusBagus ini lengkap dan banyak hehehe 88 deh :)
BalasHapusnice blog banget rey. semuanya rapi dan ada design-designnya yang bikin makin menarik. 89 :)
BalasHapusbagus rey wkwk 89 dehh buat u heheh
BalasHapuslengkap loh rey... 90 yah hahaha
BalasHapusmudah di pahami nih nice 90 ya ray
BalasHapus