Akhirnya baru bisa ngepost lagi hari ini setelah kemarin-kemarin hectic belajar buat UTS yang akhirnya ga bisa juga sih ha ha. Tapi gapapa, biarkanlah kesusahan kemarin jadi kesusahan kemarin. hehehe Hari ini yang saya bagikan adalah materi tentang ETIKA DAN MORAL yeee... Selamat Membaca
Sumber Materi : Slide Presentasi Filsafat 22 September 2014 diunduh pada tanggal 25 September dengan perubahan.
ETIKA
Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani Ethos yang berarti watak. Sedangkan moral berasal dari kata Latin Mos (tunggal), moris (jamak) artinya kebiasaan. Jadi, etika atau moral dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kesusilaan.
Objek material dari etika adalah tingkah laku dan perbuatan manusia.
Objek formal dari etika adalah kebaikan dan keburukan dari tingkah laku tersebut.
Etika dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Etika Perangai
Adat istiadat atau perilaku yang menggambarkan perangai manusia
dalam hidup bermasyarakat di daerah- daerah tertentu, pada waktu
tertentu pula.
Contoh : berbusana adat, pergaulan muda-mudi, dll.
2. Etika Moral
Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar
berdasarkan kodrat manusia.
Contoh : berkata jujur, menghargai hak orang lain, dll.
Arti Etika
Etika
sebagai
ilmu
“Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.”
Etika
sebagai
kode
etik
“Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.”
Etika
sebagai
sistem
nilai
“Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.”
Tujuan Belajar Etika :
Untuk menyamakan nilai perbuatan baik dan buruk bagi setiap
manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
Sistematika Etika :
1. De
Vos
(1987)
ETIKA:
•Etika
Deskriptif
1. Sejarah
Kesusilaan
2. Fenomenologi
Kesusilaan
•Etika
Normatif
2. K.
Bertens
(1993)
ETIKA:
•Etika
Deskriptif
•Etika
Normatif
1. Etika
Umum
2. Etika
Khusus
•Metaetika
Franz
Magnis-Suseno
(1991)
ETIKA:
•Etika
Umum
•Etika
Khusus
- Etika Individividual
- Etika Sosial: - Sikap terhadap
sesama
-
Etika
keluarga
-
Etika
profesi: -biomedis -bisnis
-hukum
-ilmu pengetahuan
- dll
-
Etika
politik
-
Etika
lingkungan
hidup
-
Kritik
ideologi-ideologi
ETIKA DESKRIPTIF
1. Etika deskriptif melukiskan tingkah laku
moral dalam arti luas.
Misalnya: adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang
diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
2. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang
terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu, atau dalam suatu periode sejarah.
FENOMENOLOGI KESUSILAAN
1. Fenomenologi kesusilaan mencari makna kesusilaan dari gejala- gejala kesusilaan.
2. Ilmu pengetahuan ini melukiskan kesusilaan sebagaimana adanya, mempertanyakan apakah yang merupakan hakikat kesusilaan.
ETIKA NORMATIF
Etika
normatif berbicara mengenai pelbagai norma yang
menuntun tingkah laku manusia. Etika normatif memberikan penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma.
METAETIKA
Persoalan yang
menyangkut metaetika adalah persoalan yang
rumit. Pertanyaan tentang hakikat keadilan, hakikat ketidakadilan, bahkan hakikat kebaikan dan keburukan, kerap kali
pertanyaan seperti ini tidak bisa dijawab secara memuaskan.
ETIKA UMUM
Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang
berlaku
bagi segenap tindakan manusia.
ETIKA KHUSUS
Etika khusus membahas prinsip-prinsip
moral dasar itu dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam pelbagai lingkup kehidupannya; atau, etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada setiap bidang kehidupan manusia.
ETIKA PROFESI
Etika sosial yg menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.
KODE ETIK
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
TUJUAN KODE ETIK :
1. Untuk menjunjung
tinggi martabat
profesi.
2. Untuk menjaga
dan memelihara
kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai
organisasi
profesional
yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan
baku standarnya
sendiri.
ALIRAN DALAM ETIKA
Eudemonisme:
(Yunani=
eu+daimon=
roh
atau
semangat
yang baik). Pandangan
aliran
ini
menekankan
bahwa
kebaikan
tertinggi
manusia
terletak
pada
kebahagiaan
atau
situasi
yang secara
umum
baik.
Hedonisme
(Yunani
= hedone: kenikmatan atau yang
menyenangkan). Kebaikan manusia menurut kaum hedonis terletak dalam kenikmatan dan kesenangan yang
menjadi tujuan hidup manusia.
Egoisme: kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi
target usaha seseorang dan bukan kebaikan
orang lain.
Utilitarianisme: (Latin: uti, usus sum= menggunakan atau utilis= yang berguna). Aliran ini menyatakan bahwa tindakan yg baik adalah tindakan yg sebesar-besarnya bagi manusia yang sebanyak-banyaknya. Dengan kata
lain segala sesuatu yang
berguna selalu dianggap baik.
Deontologisme (Yunani: deon+logos= ilmu tentang kewajiban
moral). Adalah etika kewajiban yang
didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip
moral.
Etika
situasi: kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret
individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran
individual.
BEDA ETIKA DAN MORAL
Ada
sedikit
perbedaan
dalam
penggunaannya
sehari-hari:
moral/moralitas
digunakan
untuk
perbuatan
yang sedang
dinilai;
etika
digunakan
untuk
pengkajian
sistem
nilai-nilai
yang ada.
AMORAL DAN IMMORAL
Amoral:
Tidak berhubungan dengan konteks
moral, di luar suasana etis , non-moral
Immoral:
Bertentangan
dengan
moralitas yang baik, secara
moral buruk, tidak
etis
PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET
ETIKA
|
ETIKET
|
1. Menetapkan norma perbuatan,
apakah boleh dilakukan atau
tidak, misal: masuk rumah orang
lain tanpa izin.
|
1. Menetapkan cara melakukan
perbuatan, menunjukkan cara
yang tepat, baik, dan benar
sesuai dengan yang diharapkan
|
2. Berlaku tidak bergantung pada
ada tidaknya orang lain, misal
larangan mencuri selalu
berlaku,
baik ada atau tidak orang lain.
|
2. Berlaku hanya dalam pergaulan,
jika tidak ada orang lain etiket
tidak berlaku.
|
3. Bersifat absolut, tidak dapat
ditawar-tawar, misal: jangan
mencuri, jangan membunuh
|
3. Bersifat relatif, dianggap tidak
sopan dalam suatu kebudayaan
dapat dianggap sopan dalam
kebudayaan lain.
|
4. Memandang manusia dari segi
dalam <batiniah>
|
4. Memandang manusia dari segi
luar <lahiriah>
|
cocok nih buat di jadiin referensi hahaha nice post rey ! lengkap pake banget, 91 :)
BalasHapusmudah di pahami ray di bacanya juga mudah di pahami 95 yah ray
BalasHapus