Selasa, 30 September 2014

FILSAFAT MANUSIA : PENGETAHUAN DAN INTELEGENSI

FILSAFAT MANUSIA

Pengetahuan dan Intelegensi





PENGETAHUAN

Kompleksitas Pengetahuan Manusia

Pengetahuan merupakan nilai bagi makhluk yang mempunyainya baik bagi manusia, malaikat, maupun binatang. Pengetahuan adalah suatu kekayaan dan kesempurnaan. 

Pengetahuan dibagi menjadi dua, pengetahuan inderawi dan intelektif. Dikatakan inderawi lahir kalau ia mencapai secara langsung, melalui alat indera. Dikatakan inderawi batin ketika ia memperlihatkan pada kita dengan ingatan dan khayalan. 

Pengetahuan adalah : 
1. Perseptif, ketika muncul secara spontan
2. Reflektif, ketika membuat objek kodrat dari manusia realitas apapun juga. 
3. Diskursif, ketika memperhatikan suatu objek dari benda dengan prinsip seluruh-bagian, sebab-akibat, dan konsekuensi. 
4. Intuitif, ketika menangkap atau memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya. 
5. Induktif, ketika menarik yang universal dari individual
6. Deduktif, ketika menarik yang individual dari universal
7. Kontemplatif, ketika mempertimbangkan hal-hal dalam dirinya sendiri untuk dirinya sendiri. 
8. Spekulatif, ketika mempertimbangkan hal-hal dalam ide atau konsep-konsep tentang hal itu. 
9. Praktis, ketika mempertimbangkan hal-hal menurut cara mereka digunakan. 
10. Sinergis, ketika menggunakan seluruh keadaan dari subjek, keseluruhan organ dan kemampuan inderawi yang digunakan. 

Arti Pengetahuan 

Mengetahui merupakan kegiatan yang menjadikan subjek berkomunikasi secara dinamis dengan eksistensi dan kodrat dari "ada" benda-benda. 

Andaikan Pengetahuan 

A. Dari segi subjek, karakteristiknya : 
1. Keterbukaan : pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
2. Kemampuan menyambut : objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar, ingatan, dan ide. 
3. Interioritas : adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya. 

B. Dari segi objek, karakterisitiknya : 
1. Terstruktur
2. Ditentukan
3. Mempunyai bentuk : esidos atau morphe (Yunani), species (Latin) yang berarti aspek dari suatu benda dan apa yang dibentuk oleh benda itu dan apa yang memberikan kepadanya dalam keadaan khas. 

INTELEGENSI

Istilah intelegensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (Latin). Intellegere terdiri dari kata intus yang berarti pikiran atau akal dan legere yang berarti membaca atau menangkap. Secara etimologis, intelegensi berarti membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap artinya yang dalam. 

Bukan Intelegensi Manusia

1. Pengetahuan inderawi, pengetahuan yang dihasilkan oleh indera eksten kita saja. Kita melihat sesuatu objek, tetapi tanpa mengenal kodratnya bahkan tanpa mencoba mengerti. 
2. Estimasi dan Kogitatif, menangkap sesuatu objek berguna atau merugikan, melihat objek itu dengan menangkat tanpa arti fundamental. 

Apa yang Bukan Seluruh Intelegensi Manusia

1. Insight, karena hal yang ditangkap insight harus dibuktikan dan diverifikasikan melalui jalan penalaran atau refleksi. 
2. Penalaran, karena mulai dari suatu putusan untuk sampai pada suatu putusan lain. 

Sifat dan Objek Intelegensi Manusia :

1. Objektif
2. Mendalam
3. Terstruktur
4. Tak terbatas

Segala penegasan, penilaian, simpulan, dan penalaran kita didasarkan pada : 
1. Prinsip identitas
2. Prinsip alasan yang mencukupi
3. Prinsip kausalitas efisien

Kegiatan Intelegensi Manusia

Kondisi apakah suatu intelegensi yang terjelma berkegiatan: 
1. Intelegensi merupakan salah satu kemampuan manusia dan beroperasi dengan partisipasi semua kemampuan lain. 
2. Apa yang dimengertinya selalu dipahami. 
3. Tak bisa memahami sesuatu secara mendalam dengan seketika, melainkan secara progresif, memerlukan waktu dan mengandaikan adanya intervensi yang konstan dari daya ingat. 
4. Intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual saja, perlu kehendak, keyakinan, keberanian, dan kesabaran. 
5. Untuk dapat mengerti dibutuhkan bantuan dan kolaborasi, perlu informasi terhadap sutu objek, bimbingan penelitian, berpikir dalam hubungan dengan orang-orang lain. 

Kodrat Intelegensi Manusia

1. Intelegensi merupakan suatu keterbukaan dan kemampuan menerima yang murni, ia bersifat tak berubah dan mengandung norma-norma yang stabil. 
2. Intelegensi suatu kemampuan yang dapat diisolasi suatu penentuan aksidental atau sekunder, ia meresapi, mengkarakterisasi, mengspesialisasi substansi. 
3. Intelegensi mendasari martabat yaitu kemampuan mutlak, yaitu mendasari otonomi dan kebebasannya 

Sumber : Buku Pembelajaran Filsafat KBK Blok Filsafat hlm. 115 - 121


SLIDE PRESENTASI oleh SPIRIT TO SHARE


  



SEMOGA BERMANFAAT :)

3 komentar:

  1. wah gileee reyyyy !! rapi banget sumpah blognya !!! hahahaha ga kuat lagi liatnya, 96 :)

    BalasHapus
  2. lengkap dan rapi rey bagus juga.. hehehe.. 95 ya

    BalasHapus
  3. lengkap dan mudah di pahami ray 90 yah buat ray

    BalasHapus